Jumat, 25 Juli 2014

:)

Ada kalanya kita memang harus belajar ikhlas. Jika tuhan berkata belum kita pun tidak dapat memakasakan kehendak. Simple aje contoh gue fadhilin khair 19 tahun nungguin dari lulus sma ampe sekarang kaga kaga pisan keendus bau baunya. Dan ketika kita sadar bahwa ada orang yang lebih baik dari kita ikhlaskan lah toh itu juga yang terbaik buat dia. Masih perjuangin dlin? Masihlah buat gua orang yang harus dicintai di dunia ini cuma ada 4 ibu,bapak,saudara, dan dia:)
Cuma ada kalanya kita harus rehat sejenak dan menunggu jawaba dari yang maha kuasa, sampai allah berkata "iya dlin ini saatnya, raihlah dia, genggam dia, jangan lepaskan hingga dia menyadari apa arti cinta dari dirimu"


Ada satu puisi dari gue..
Ketika sepasang sang merah ingin menunjukan wajahnya.
Yang terhalang batu beranjutkan sehelai benang tali kasih..
Yang tertimpa kiasa angin harapan.
Hingga bulan tersenyum melihat helainya benang satu demi satu mulai hilang.
Akankah kita seperti sang merah? Yang berusaha mati2an agar diketahui keberadaanya. Atau kita ada sebuah batu berhelaikan rajutan tali kasih? Yang hanya membatasi hingga kita menghilangkan semua rajutanya satu demi satu? Mungkin bulan akan tersenyum atau mungkin tertawa. Tapi biarlah,, biarlah sang bulan tertawa hingga tua sampai batu pun berbalik memantulkan cahaya kasihnya. Hingga mungkin air mata sang merah menggantikan hilangnya rajutan. Dan bulan kembali menyapa dengan senyum dan tawanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar